Penjelasan Mbah Maimoen Zubair tentang Cerita Pewayangan Pandowo Limo

SABAK.OR.ID – Dalam cerita pewayangan Pandowo Limo, kita mengenal istilah Jimat Kalimosodo. Pandowo itu terdiri dari lima orang, yaitu: Kuntodewo, Brotoseno (Bimo), Janoko (Arjuno), Nakulo dan Sadewo. Kelimanya ini disebut Bolodewo. 

Kuntodewo adalah putra pertama dari Pandowo. Kuntodewo atau Yudhistira atau Prabu Darmokusumo dikenal adil, bijaksana dan banyak tirakat. Ia juga akrab dengan Punokawan semisal Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Ia memiliki Jimat atau Jamus Kalimosodo. Kalimo adalah kalimat, Sodo artinya Syahadat.

أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله
Atau bisa diartikan dengan sholat, karena Kalimo itu maksudnya lima, sedangkan Sodo artinya dua belas. Lima ditambah dua belas sama dengan tujuh belas.

Makna Kalimosodo adalah sholat lima waktu, yang berjumlah tujuh belas raka’at. Dluhur empat, Ashar empat, Maghrib tiga, Isya’ empat dan Shubuh dua raka’at.

Atau bermakna syahadat, karena orang yang melakukan sholat pasti membaca syahadat. 

Prabu Darmokusumo ialah seorang pemimpin yang dikenal merakyat dan adil. Ia digambarkan seperti jempol atau Ibu Jari. Dikatakan ibu dikarenakan jempol adalah satu-satunya jari yang bisa merangkul jari-jari lainnya. Jempol bisa bergaul dengan jari telunjuk, jari tengah, jari manis maupun dengan jari kelingking.

Jempol itu adil, bisa bergaul ke manapun. Begitulah, selama masih ada Ketuhanan yang Maha Esa tentu masih ada keadilan. Karena diisyaratkan dengan jempol atau ibu jari.

Pemimpin yang baik diibaratkan seperti jempol yang kebijakannya menjangkau semua kalangan dengan ragam latar belakang dan karakter yang berbeda.

Seperti halnya sholat, dikatakan sebagai tiang agama, karena sholat mencangkup semua rukun islam.

Rukun Islam pertama adalah Syahadat yang dibaca sembilan kali sehari semalam dalam sholat fardhu.

Baca juga:  Belajar Sufi dari Anak Rusa

Syahadat yang wajib dibaca dalam sehari semalam adalah lima kali, yaitu pada duduk pada raka’at keempat sholat dluhur, raka’at keempat sholat ashar, raka’at ketiga sholat maghrib, raka’at keempat sholat isya’ dan raka’at kedua sholat shubuh.

Sedangkan syahadat yang sunnat dibaca dalam sholat sehari semalam sebanyak empat kali, yaitu pada raka’at kedua sholat dluhur, raka’at kedua sholat ashar, raka’at kedua sholat maghrib dan raka’at kedua sholat isya’.

Mengingat syahadat, kita ingat kepada sholat. Dalam pewayangan sholat diibaratkan dengan Brotoseno, Werkudoro, Bimo atau dikenal dengan Satrio Jodopati. Ia dikenal tegas membela kebenaran dengan tutur kata yang blak-blakan. Ia memiliki pusaka bernama Kuku Ponconoko.

Ponco (Panca) bermakna Lima, Noko bermakna Waktu.

Orang yang melaksanakan sholat lima waktu, maka ia akan masuk surga. Kuku adalah lambang surga. Hal itu karena saat Nabi Adam di surga, beliau berpasar sangat tampan. Setelah turun ke bumi, maka semaunya berubah.

Ketampanannya pun berkurang. Gigi pun berubah, bahkan rambut pun berubah. Kuku adalah bagian tubuh yang tetap sebagai bentuk keindahan.

Lambang sholat adalah sujud. Dari semua wayang, hanya Brotoseno yang mau sujud sebagai bentuk ingat kepada Hyang Widhi. Hyang itu bernama Tuhan, Widhi itu yang satu.

Sujudnya Brotoseno disebabkan oleh seorang guru yang bernama Durno. Durno berjanji mengajak Brotoseno ke tempat yang indah, akan tetapi nyatanya ia menenggelamkan Brotoseno ke laut.

Begitulah, dalam hal baik pun akan selalu muncul seseorang berwatak durno. Begitu pula saat pembangunan, juga muncul orang berwatak durno.

Brotoseno diibaratkan dengan jari telunjuk.

Baca juga:  API Tegalrejo dan Makam Batu Ampar

Rukun islam kedua adalah sholat. Sholat sendiri memiliki makna do’a. Do’a yang wajib dibaca dalam sholat adalah surat Al-fatihah. Atau lebih tepatnya pada ayat:

اهدنا الصراط المستقيم صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين

Rukun islam ketiga adalah zakat. Saat sholat kita adalah sebagai orang yang miskin. Yang dikeluarkan orang miskin adalah tenaga dan waktunya. Artinya tenaga kita digunakan untuk melakukan sholat, inilah zakat yang dilakukan badan saat sholat.

Dalam sehari semalam kita memiliki waktu 24 jam. Zakat artinya mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki. Harta kita saat sholat adalah waktu dan tenaga. Harta yang dikeluarkan adalah 2,5 persen. Sedangkan dua setengah persen dari dua puluh empat jam adalah 36 menit.

Dua setengah persen dalam bahasa kitab fiqh disebut Rub’ul Usyri. Seperempat dari sepersepuluh.

24 jam dibagi 4 sama dengan 6 jam.
6 jam dikalikan 60 menit sama dengan 360 menit.
360 menit dibagi 10 sama dengan 36 menit.

Ini adalah kuantitas atau Kammiyyah (كمية). Selain kuantitas kita juga mengenal kualitas atau Kaifiyyah (كيفية). Sholat yang dipersembahkan seharusnya juga berkualitas, seperti halnya zakat.

ولا تيمموا الخبيث منه تنفقون ولستم بآخذيه إلا أن تغمضوا فيه، واعلموا أن الله غني حميد

Rukun islam yang keempat adalah puasa. Setelah takbirotul ihrom, maka kita berpuasa dari hal-hal yang membatalkan puasa semisal makan, minum, merokok dan berjima’. Dan ditambah pula berpuasa dari hal-hal yang membatalkan sholat lainnya.

Posone wong sing sholat iku luweh akeh katimbang posone wong sing poso. Rukun islam yang kelima adalah haji. Salah satu syarat sah sholat adalah menghadap ke Ka’bah. Haji adalah datang ke baitullah al-haram dengan niat.

فمن حج البيت أو اعتمر ….

Selain itu, dalam sholat hati juga diarahkan untuk mengingat ALLAH.

وأقم الصلوة لذكري

Seperti pada doa iftitah:

إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين

Kembali ke pembahasan putra Pandawa.

Baca juga:  Langkah Maju untuk Diaspora Santri
Janoko atau Arjuno memiliki sifat Danang Joyo. Danang memiliki arti memberi, sedangkan Joyo artinya kejadugan. Ini adalah lambang dari zakat dan infaq.

Orang akan menjadi jaya bila mau memberi. Begitu pula bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang nyaman, kalau menerapkan Danang Joyo. Bukan hanya mengharapkan pemberian atau bantuan.
Nakulo atau Nangkulo artinya Menang Anggonmu Ngemawulo. 
Artinya Kemenangan orang islam itu terjadi saat puasa. Rasullullah bisa menaklukkan kota Mekkah juga bulan puasa. Mengalahkan orang-orang musyrik pada perang badar juga bulan puasa. Bahkan Indonesia menyatakan kemerdekaan juga pada bulan Romadlon, bulan puasa.

Atau Nengkulo, artinya meneng Anggonmu Ngemawulo, karena puasa.
Sadewo memiliki arti Bakale biso dadi dewo, atau akan menjadi orang-orang yang mulia atau shaleh. Sadewa adalah lambang orang yang berhaji. Setelah berhaji, maka orang akan bertambah mulia.

Begitulah, Lima Pandowo yang merupakan lambang rukun Islam dalam pewayangan.
Seperti kita sering dengar dari Syaikhona Maimoen, bahwa tali-tali islam semakin lama akan terlepas sedikit demi sedikit. Tali yang lepas terakhir adalah sholat. Disebutkan dalam hadits:

لتنقضن عرى الإسلام عروة عروة، فكلما انتقضت عروة، تشبث الناس بالتي تليها، فأولهن نقضا الحكم، وآخرهن الصلاة.

Penulis: Kanthongumur
Disarikan dari Mauidloh dan keterangan Mbah Maimoen Zubair.
Komentar Facebook
0