Ngaji Gus Rum: Kisah Perempuan Musyrik yang Diminta Airnya Oleh Nabi Muhammad
Penulis: Mujib Romadlon
Kita sering mendengar sebuah hadis yang
terkenal 'ballighu
'anni walau ayatan' sampaikanlah dariku walau satu ayat.
Hadis tersebut seakan-akan
menjadi alasan dan kunci semangat berdakwah. Namun bila tanpa
pemahaman yang kuat atas ayat Alquran. Apa hasilnya?
Jangan sampai karena penggalan ayat QS.
At-Taubah: 28. innamal musyrikuna najasun (sesungguhnya orang musyrik itu
najis).
Lantas, kita serta-merta tanpa menelaah ayat tersebut terlebih dahulu, kemudian secara tergesa-gesa beranggapan
bahwa tubuh orang kafir itu najis.
Jika berjabat tangan pun harus
menyucikannya. Contoh demikian ini, adalah kesalahan pemahaman yang fatal atas
ayat Alquran.
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah, bagaimana hukum dan kedudukan orang musyrik atau non-Islam di
dalam pandangan Islam yang sesungguhnya?.
Nah, dalam kesempatan kali ini, Kajian
kitab Bulughul Maram telah sampai pada bab kesucian air orang musyrik. Dari
Hadis Riwayat Imran bin Husain.
"Bahwa sesungguhnya kanjeng Nabi Muhammad bersama para Sahabat berwudu dari tempat air yang dimilik oleh perempuan musyrik."
Sebelum menginjak bagian isi hadis. Perlu diceritakan bahwa Imran bin Husain merupakan seorang sahabat yang tekun
beribadah, sabar, dan kuat menahan cobaan.
Ia masuk islam bersama Ayahnya
dan Abu Hurairah pada tahun ke 6 Hijriah saat penaklukan Khaibar.
Saat itu Nabi Muhammad berdebat tentang Ketuhanan
dengan Ayah Imran, yakni Husain.
"Ada berapa jumlah tuhan mu?" Nabi bertanya.
"1 di langit dan 6 di bumi" Jawabnya singkat.
"Saat kamu sakit, kepada tuhan mana
yang kau sembah dan minta perlindungan?."
"Ya ... Kalau sakit aku berdoa dengan tuhan yang di langit."
"Bagaimana kamu tahu kalau ia yang
mengabulkan?."
"Ya gak tahu ..."
"Kok? Bagaimana bisa kamu tega
menyekutukan Tuhan yang ada di langit dengan para tuhan bumi?"
Husain diam saja, kemudian Rasulullah mengajak Husain.
"Sudahlah kamu masuk Islam saja!."
Imran bin Husain mengidap sakit ambeien
selama kurang lebih 30 tahun dan tak mau berobat. Sakit yang diderita tersebut tidak menggoyahkan ibadahnya sedikitpun.
Karena keistikamahan tersebut
Allah pun memerintahkan malaikat untuk berjabat tangan dengannya. Sampai suatu
ketika, beliau minta doa pada Nabi agar disembuhkan dari penyakit yang
menimpanya.
Tapi apa yang terjadi saat beliau sembuh?
Malaikat pun tak datang ke rumahnya lagi untuk
menjabat tangannya. Akhirnya dia minta doa sakit lagi kepada kanjeng nabi.
Hal
ini agar dapat istikamah menahan cobaan atas sakitnya.
Atas hal inilah
beliau diberi sebutan Syabihul Malaikah (menyerupai malaikat), karena seringnya
beliau bertemu malaikat Allah swt.
Sosok Imran yang wira'i, ketika terjadi
perpecahan ummat antara Sayyidina Ali dan Sayyidina Muawiyah. Beliau tetap netral dan tidak
fanatik ke salah satu kubu.
Dua-duanya merupakan termasuk Sahabat senior. Karena bila
beliau membela salah satu kubu, hal ini dapat memberikan kerisauan kepada
masyarakat secara meluas.
Dalam satu kisah, beliau juga tak pernah
memegang tangan kanannya untuk menyentuh kemaluan, semenjak tangan kanan itu
pernah digunakan untuk dibaiat Rasulullah saw.
.......
Hadis ini adalah sebuab penggalan hadis
dari sebuah riwayat al-Bukhari dengan lafal hadis yang lebih panjang, berikut
kami rangkumkan kandungan hadisnya:
Bukhari kitab manaqib, Bab tanda kenabian
Saat Nabi pulang dari perang Khaibar.
Beliau bersama Sahabat kehabisan tenaga dan tidur sangat nyenyak. Sehingga
tiba-tiba bangun sudah kesiangan.
Saat itu tiada yang berani membangunkan
Nabi saw. Setelah orang pertama, kedua, baru Umar ra. yang berani membangunkan
Nabi Muhammad dengan bertakbir.
Nabi pun terbangun, saat hendak
melanjutkan perjalanan. Beliau hendak Qadla sholat, akan tetapi tidak ada lagi
perbekalan air yang dibawa sahabat.
Singkat cerita, Nabi kemudian mengerahkan
Sahabat untuk mencari Air, saat pencarian inilah Rasulullah saw bertemu dengan
seorang perempuan musyrik yang tengah membawa cadangan air. Lalu Nabi meminta izin untuk menggunakannya.
Mukjizat Nabi saw. Air yang dibawa oleh
perempuan musyrik tersebut sama sekali tidak berkurang, padahal digunakan oleh
banyak sahabat untuk banyak kebutuhan.
Untuk membalas budi baik perempuan musyrik
tersebut, Rasulullah saw. memerintahkan kepada Sahabat untuk memberikan hadiah
kepada perempuan musyrik tersebut.
Bahkan saat terjadi kecamuk perang, Nabi dan
Sahabat juga bertemu dengan perempuan pembawa air itu. Sehingga Sahabat pun
juga sama sekali tidak mengganggu keluarga maupun kerabat perempuan musyrik tersebut.
Hal
inilah yang kemudian membuat perempuan musyrikah tersebut masuk Islam.
Beberapa faedah Hadis riwayat Imam Bukhari,
tersebut adalah:
- Pada dasarnya, wadah orang non-Islam itu suci semuanya, kecuali secara jelas terdapat hal yang menjadikan haram/najis.
- Keringat dan ludah orang non-Islam itu suci.
- Samahatul Islam/toleransi islam sekalipun kafir harbi itu tetap mulia dan boleh diberikan imbalan hadiah atas mereka jika tersebut adalah haknya.
Baca Ngaji Gus Rum lainnya atau esai menarik yang ditulis oleh Mujib Romadlon.
Posting Komentar untuk "Ngaji Gus Rum: Kisah Perempuan Musyrik yang Diminta Airnya Oleh Nabi Muhammad "